10/11/09

The Situation Changes Into and Out

Change is interesting, the more the pull more cool.
But be careful charm, sometimes positively and negatively
China, Korea, Taiwan, have kw-kw goods competing with the high level numerial

Revolving constilation life, passion, hypocrisy, caring, masks, friendship, friends, fellowship walk with each other with the instability of human

Down up, left right, next corner of the guidelines which must be the direction of motion
Wishy-washy, sycophant, an enemy in the blanket, the cold war, fellowship, support, temporality, equality, the desire to know the issues, gossips, etc. assertiveness process of personality

Leader-subordinate, alongside and in synergy
Authority and leadership in the hands of the insured leaders about the future
This leader's words, even if it was wrong, it remains true leader.
Potential different person, born and grew up excess competition and envy are considered
Advanced restrained, even silent retreat.
Rated power, the power situation was too

Command-job exposure and ejected, injustice born
Growing flavor and potency, another sense teribius opposite direction (+ vs. -) ? "-"
Narrative of facts and each other alibis, do not justify it, be a unity and polar
Preparing is the potential time bomb

Material living with wheels with a quality older
Another angle, only the user and the destroyer
Prediction will fall rate, the authority is
"Uh .., lazy, tired" sounds of silence and simultaneously perceived

Streak and hand with emotion and purpose of each
Unity was coached, ran along the direction of each
That the solid?
It is like in trying to achieve?
One flag, but a different color and material quality yarn
Or did the seamstress or influence pen was?

Visual experience, inspiring a new rate
Portrait, self determination and self esteem in the hearts
Side of the face changes with time with the turbulence
The extent of the field, the existing norms and resignation

Pull-deep breath-in, interpret the meaning of broad
Spinning ball, come with round pebbles
The basic mind-forming basic responses
Initial appearance, stunned and justification

Pattern fighters, willing to sacrifice what would the flag
Traditional ammunition with a systematic pattern of defeating modern ammunition
Discussion and conjecture only ritual formality
Concrete and consequently the ritual quality of evidence and the positive domino effect

The birds moved freely .. Raise the wing with the wind against the current was against the current volatile and uncertain with confidence and with immunity against the wind, can contaminate the contents of the physical and the mind.

Read More..

24/04/09

Negara-negara Pengutang Terbesar Dunia


Defisit anggaran, utang pemerintah dan swasta kini menjadi satu hal yang banyak ditemui di berbagai negara di dunia. Dan di tengah krisis finansial global, porsi utang sejumlah negara sudah berada di posisi yang mengkhawatirkan.

Siapa saja negara-negara dengan utang paling besar? Daftar yang dikutip dari CNBC ini mungkin saja membuat kita terperanjat. Negara-negara besar di Eropa ternyata memiliki porsi utang eksternal yang cukup besar.

Dalam daftar CNBC ini, yang dimaksud dengan utang eksternal adalah tak hanya utang pemerintah namun juga sektor swasta dan individu.

Berikut daftar negara dengan jumlah utang luar negeri terbesar ;

1. Irlandia: 811%

* External debt (% of GDP): 811%
* External debt per capita: US$ 549.819
* Gross external debt: US$ 2,311 triliun (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 285 miliar


2. Inggris: 336%

* External debt (% of GDP): 336%
* External debt per capita: US$153.616
* Gross external debt: US$9,388 triliun (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 2,787 triliun


3. Belgia: 327%

* External Debt (% of GDP): 327%
* External debt per capita: $155.362
* Gross External Debt: US$ 1,618 triliun (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 495.4 miliar.


4. Hong Kong: 295%

* External debt (% of GDP): 295%
* External debt per capita: $93.539
* Gross external debt: US$ 659,93 miliar (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 223,8 miliar


5. Belanda: 268%

* External debt (% of GDP): 268%
* External debt per capita: US$ 145.959
* Gross external debt: US$ 2,439 triliun (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 909,5 miliar.


6. Swiss: 264%

* External debt (% of GDP): 264%
* External debt per capita: US$ 171.478
* Gross external debt: US$ 1,304 triliun (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 492,6 miliar.


7. Austria: 191%

* External debt (% of GDP): 191%
* External debt per capita: US$ 100.787
* Gross external debt: US$ 827,49 miliar (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 432,4 miliar


8. Prancis: 168%

* External debt (% of GDP): 168%
* External debt per capita: US$ 78.070
* Gross external debt: US$ 5,001 triliun
* 2008 GDP: US$ 2,978 triliun


9. Denmark: 159%

* External debt (% of GDP): 159%
* External debt per capita: US$ 107.026
* Gross external debt: US$ 588,7 miliar (Q3 2008)
* 2008 GDP: US$ 369,6 miliar.


10. Jerman: 137.5%

* External debt (% of GDP): 137,5%
* External debt per capita: US$ 63.767
* Gross external debt: US$ 5,25 triliun (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 3,818 triliun.


11. Spanyol: 137,5%

* External debt (% of GDP): 137,5%
* External debt per capita: US$ 57.091
* Gross external debt: US$ 2,313 triliun (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 1,683 triliun.


12. Swedia: 129%

* External debt (% of GDP): 129%
* External debt per capita: US$ 73.245
* Gross external debt: US$ 663,58 miliar (Q4 2008)*
* 2008 GDP: US$ 512,9 miliar.


13. Finlandia: 116%

* External debt (% of GDP): 116%
* External debt per capita: US$ 62.579
* Gross external debt: US$ 328,56 miliar (Q4 2008)
* 2008 GDP: US$ 281,2 miliar.


14. Norwegia: 114%

* External debt (% of GDP): 114%
* External debt per capita: US$ 118.353
* Gross external debt: US$ 551,59 miliar.
* 2008 GDP: US$ 481,1 miliar.


15. Amerika Serikat: 95.09%

* External debt (% of GDP): 95.09%
* External debt per capita: $44.358
* Gross external debt: US$13,627 triliun (2008 Q3)
* 2008 GDP: US$ 14.330 triliun.


Rasio utang tersebut memang jauh jika dibandingkan dengan Indonesia. Seperti diketahui, pemerintah terus menekan angka rasio utang. Catatan rasio utang Indonesia terhadap PDB dari tahun ke tahun seperti dikutip dari situs Depkeu adalah:

* Tahun 2000: 88%
* Tahun 2001: 77%
* Tahun 2002: 67%
* Tahun 2003: 61%
* Tahun 2004: 56%
* Tahun 2005: 47%
* Tahun 2006: 39%.

Tetapi, rupanya Indonesia adalah debitor (peminjam) terbesar Asian Development Bank (ADB) Manfaat ADB adanya jumlah pinjaman yang bisa diberikan kepada negara berkembang dengan suatu term dan rate yang jauh lebih murah dibandingkan rate yang berlaku di pasar. Total jatah pinjaman Indonesia 9,4 miliar dollar AS.

Di urutan kedua bertengger China dengan nilai pinjaman 7,4 miliar dollar AS, dan India menempati posisi ketiga dengan nilai pinjaman sekitar 4,9 miliar dollar AS.

Indonesia adalah pemegang saham keenam terbesar di ADB senilai 5,43 persen. Pemegang saham terbesar adalah Jepang dan Amerika Serikat masing sebesar 15,57 persen.

Kemudian menyusul China di posisi ketiga senilai 6,4 persen. Posisi keempat dan kelima diduduki India dan Australia dengan porsi masing-masing 6,32 persen dan 5,7 persen

dikutip detikFinance dari CNBC, Jumat (24/4/2009) & Kamis, 23 April 2009

Read More..

21/04/09

Pekerjaan yang penuh "tanda tanya" di hasil Pemilu Legislatif 2009

Pemilu legislatif telah usai diselenggarakan dengan segala permasalahannya. Setelah hari pemilihan, isu yang sangat menarik perhatian publik dan media adalah persoalan “koalisi” antar partai dan setelahnya isu Capres dan Cawapresnya. Seolah-olah bahwa setelah warga negara memilih di hari pemilihan, hak menentukan bagaimana politik negeri ini akan dijalankan menjadi milik pimpinan partai politik yang melakukan manuver pembentukan koalisi.

(Pertengahan bulan April /minggu 2 ke 3)

Pemilih sepertinya tidak menyadari bahwa keriuhan koalisi ini sebetulnya berpotensi “mengkhianati” suara yang ia serahkan kepada partai politik/caleg pilihannya di hari pemilihan yang lalu. Sederhana saja sebabnya: semisal Anda memilih partai/caleg PDI-P, tidak berarti Anda menyetujui berkoalisinya PDI-P dengan Partai Hanura, Gerindra, atau partai-partai lain milik pensiunan tentara semacam Wiranto dan Prabowo.

(Pertengahan bulan April /minggu 2 ke 3)


Mungkin alasan Anda memilih PDI-P adalah karena masih menyimpan simpati pada tertindasnya Megawati Soekarnoputri di penghujung Orde Baru pada 1996 saat kantor Partai Demokrasi Indonesia di Jl. Diponegoro Jakarta diserbu gerombolan yang direstui (minimal dibiarkan) oleh tentara ketika itu.

Power yang dimiliki para pemilih di hari pencontrengan, menguap begitu saja ketika suara dan kursi mulai dihitung. “Kekuasaan” kembali menjadi milik pimpinan partai.

Keadaan ini disebabkan satu hal fundamental, yakni bahwa koalisi di Indonesia baru dibentuk setelah hari pemilu, bukan sebelumnya. Desain sistem pemilihan kita menghendaki demikian. Partai-partai tidak “dipaksa” untuk menetapkan mitra koalisinya sebelum hari pemilihan.

Banyak pemerhati politik berpendapat, pemilu 2009 kemarin menjadi bukti bahwa partai-partai kita melemah. Buktinya adalah bahwa pemilih menetapkan pilihannya berdasarkan pesona figur, yang diperkuat pencitraan melalui iklan-iklan politik di televisi. Mesin partai tidak berjalan, popularitas figur menjadi faktor dominan, dan pemilih yang “rasional'”pada akhirnya menjadi penentu kata akhir.

Pandangan ini hanya setengah benar bila kita memperhatikan persoalan koalisi yang disebut di atas. Setelah pemilu, partai mengkalkulasi potensi koalisinya, tidak lagi menghiraukan para pemilihnya. Artinya, sebagai organisasi, partai politik kita ternyata masih kuat, dan boleh jadi masih bersifat oligarkis.

Sejatinya, ada dua cara untuk memahami kerja partai politik dalam kaitannya dengan demokrasi. Partai politik bisa dilihat dalam dua fungsinya. Pertama, partai dalam kaitannya dengan para pemilihnya (party-in-the-electorate). Kedua, partai sebagai organisasi dalam pemerintahan atau parlemen (party-in-the-government/party as an organization).

Naiknya suara Partai Demokrat secara drastis, dan turunnya suara Golkar dan PDI-P secara signifikan menunjukan bahwa dilihat dari sisi fungsinya sebagai party-in-the-electorate, sebagian besar partai-partai kita lemah. Sumber dukungannya tidak stabil, pemilih dengan mudah berpindah dari satu partai ke partai lain, menciptakan volatilitas yang tinggi. Dengan kata lain, partai-partai kita gagal membangun identitasnya di tengah pemilih. Negara yang demokrasinya mapan umumnya ditandai dengan volatilitas pemilih yang rendah, cermin identitas partai yang kuat di tengah pemilih.

Sebaliknya, sebagai organisasi di pemerintahan/parlemen, partai-partai kita demikian kuatnya sehingga bisa menentukan koalisi tanpa menghiraukan lagi para pemilihnya. Karena itu, paling tidak ada dua pekerjaan rumah yang menanti untuk perbaikan pemilu. Pertama, menciptakan mekanisme agar partai-partai politik “dipaksa” untuk menentukan koalisinya sebelum hari pemilihan. Dengan demikian, pimpinan partai tidak lagi berkesempatan untuk bertualang menggalang koalisi setelah hari pemilu. Salah satu cara untuk menciptakan mekanisme ini adalah dengan menyelenggarakan pemilu presiden dan legislatif di hari yang bersamaan, bukan dengan jeda seperti yang dilakukan dalam pemilu kita. Menjadi tugas DPR untuk mengkaji kemungkinan ini.

Kedua, sudah waktunya kita meninggalkan pandangan bahwa demi kerukunan sebaiknya kekuasaan dibagi-bagi. Koalisi, dengan bentuknya yang dijalankan partai politik kita saat ini, masih diletakkan di atas premis bagi-bagi kekuasaan, bukan pada platform.

Tidak mengherankan bila kita bisa melihat partai yang kalah dalam perolehan suara masih bisa bermanuver untuk ikut berkuasa. Contoh ekstrem adalah Partai Golkar. Menduga akan memperoleh suara signifikan, Partai Golkar berancang-ancang mengusung calon presidennya. Melihat suaranya merosot jauh, wacana melanjutkan duo SBY-JK menguat kembali.

Selayaknya kekuasaan tidak perlu dibagi. Biarkan pemenang pemilu menentukan sendiri mitranya dan menjalankan pemerintahan selama 5 tahun sesuai mandat sistem presidensialisme kita. Wajarnya, bahwa sebaiknya capres dan cawapres berasal dari satu partai yang sama.

Partai yang kalah cukup menjalankan peran oposisi di parlemen. Dengan demikian, sistem presidensialisme kita menguat dan sistem check-and-balances akan semakin berkembang. Untuk itu, kita perlu terus menerus menyederhanakan/mengurangi jumlah partai politik di parlemen. Banyaknya partai, yang pada kenyataannya memperoleh suara sangat minim, merupakan pemborosan politik .

Ada banyak cara untuk mengurangi jumlah partai politik. Salah satu yang mungkin perlu dipertimbangkan adalah menurunkan jumlah kursi yang diperebutkan di tiap daerah pemilihan (yang saat ini berkisar antara 3-10 kursi, bergantung dapil-nya). Bila kursi yang diperebutkan sedikit, jumlah caleg akan berkurang drastis. Lebih dari itu, jumlah partai juga akan berkurang secara alamiah. Pemilihan langsung legislatif lalu memberi pelajaran penting bagi banyak orang. Karena kursi yang diperebutkan banyak jumlahnya, banyak orang mencoba-coba menjadi caleg dan merasa yakin dirinya terpilih. Bila kursi yang diperebutkan lebih sedikit, tidak akan ada lagi orang-orang yang sekadar mencoba-coba menjadi caleg tanpa modal politik yang memadai.

Source : Philips Vermonte

Read More..

19/02/09

FAKTA Keperawanan Di Hargai puluhan milyar !!!

Pertukaran culture yang terjadi pada era Globalisasi ini, sulit dipungkiri dan begitu pula tidak tersadari oleh logika kita. Pergaulan global telah membentuk situasi pimikiran manusia, yang tadinya itu hal yang tidak wajar menjadi lumbrah dan yang tadinya wajar menjadi kewajaran, bahkan amat kebobolan. Mengherankan memang !! Kita sebagai orang Indonesia, yang mengerti adat-adat Timur dari nenek moyang kita ini, mulai tersingkirkan dengan proses zaman.


Seperti sebuah keperawanan seorang wanita, di nilai hal itu tabu dan amat sangkral, bahkan itu sebuah harga mati bagi wanita untuk menjaga baik-baik. Tetapi di masa globalisasi ini, akses apapun itu amat mudah di cari, informasi global jenis apapun mudah tersebar bebas kesiapapun. bagi kita sebagai orang timur harus pandai menyaring informasi itu. Di tahun 2000'an ini mungkin sebuah kata perawan mudah terdengar dan jadi bahan perbincangan kalangan muda maupun tua. generasi saat ini, dianggap telah mengalami pergaulan bebas. Para pasangan muda yang belum resmi sebagai pasangan hidup, telah mengalami detoknasi pola pikir. Pergaulan bebas, membawa matra khusus bagi mereka pasangan sementara itu, memperbolehkan hal apapun terjadi di proses pengenalan mereka, baik dengan cara menerobos keperawanan seorang wanita juga.

Sumber Foto : mailing List

Read More..

13/02/09

Cara Mempublikasikan Diri Saat Ini ....!!! Caleg dkknya

Ini dia penampilan para calon legislatif kita ini, Mampukan dia menjadi lahan aspirasi kita dan janjinya???
Cara demi cara ditempuh untuk sampai meraup suara terbanyak dan terkenal. Contohnya seperti ini cara mereka menggambarkan dirinya, memperkenalkan diri, bahkan bisa dibilang merubah persepsi masyarakat, entah positif maupun tertawa....


1. Bagaikan Pahlawan Idola Masa kecil....CalegMan donk ! Masa Kecil Kaga Bahagia Kali yak !

-----------------------------------------------------


2. Leluhur, Lelohor, Mbah, Enkoh, Nyit-nyit, Nyot-nyot, Cut-cut di ajak kampanye

-----------------------------------------------------------

3. Bapak nyaleg, Membawa anaknya yang duluan Tenar "Chinthya Lamuhu"

-----------------------------------------------------------------------

4. Nah yang ini nulis" LEGISLATIF" dan "KARENA" aja salah. Gimana dong.
Dengan menatap foto saya, saya jadi keinget belum rapiin kumis. How about that, sir? Lagian mukanya putih banget! Pasti pake Tje Fuk... atau bedak Kelly

----------------------------------------------------------------------------------------

5. Nah ini, udah almarhum masih aja ditaro di spanduk. Terus mukanya diputihin pula lagi jadi mirip hantu jepang yang mukanya rata. Lokasinya bikin serem, ada batang pohon pisang segala. Mau bikin film baru yang judulnya HANTU CALEG? Call Raam Punjabi, QUICK!

----------------------------------------------------------------------------

6. Yang ini nyatut foto Obama. Gak malu ya... disama-samain lagi. Terus namanya GATOT ADI WIBOWO tapi panggilannya BAMBANG???? Wah bener-bener mendekati ya..
Kita lihat evolusinya : GATOT!!! TOT!! TOTB!!! OTB!!! OTB!!! OTBA!!! OBA!!!! OBAM!!! OBAMA!!! BAM!!! BAM!!! BAMBANG!!! BAMBANG!!! see? mendekati kan ?

----------------------------------------------------------------------------

7. Nah yang ini gak mau kalah sama Gatot alias Bambang alias Obama's long lost brother.. Dia nyatut foto Beckham. Lebih besar fotonya si Beckham pula dari fotonya.. Gak pede ya mas? Dituntut ntar lho mas...

-----------------------------------------------------------------------------

8. Ini lagi. Belum apa-apa udah bawa-bawa GOLOK??? Wahahahaahhaha...KACAAAAAU !!!!!

---------------------------------------------------------------------------

9. Wahahahahahahahahaa..... NIH.... CALEG NARSIS, Tampilan Modern booo....

---------------------------------------------------------------------------

10. Awww....so sweet...... *memiringkan kepala ke kanan*

Kind of like it,........ but then I don't.

---------------------------------------------------------------------------

Ada sebuah Cerita ......

Pada suatu hari
Tukang spanduk : Pak... foto pendamping bapak apa nih untuk dicetak di spanduk?
Caleg : Saya mau sesuatu yang gagah! garang! Biar saya terkesan buas dan tidak main-main!!
Tukang spanduk : Oooh... foto bapak dan foto calon presiden aja ya pak. Kan garang tuh?
Caleg : Jangaaaan... bosen.
Tukang spanduk : Atau pendampingnya foto tokoh masyarakat lain pak?
Caleg : Duh... udah biasa ah.
Tukang spanduk : sama artis?
Caleg : nggak mau ah...

*besoknya*
Tukang spanduk : Pak...spanduknya udah jadi tuh pak!
11. Caleg : Mana?


------------------------------------------------------------------------

12. Jangan salah.. yang disebelah kiri dan kanan itu bukan foto ayah dan ibu saya. Tapi foto saya juga. Yang satu pake kopiah...yang satu pake jilbab. OKE KAAAAN?????


----------------------------------------

13. CALEG : Saya paling suka lagu-lagu thrash metal seperti Napalm Death, Black Sabbath, Danzig , Prong. Bisa dibuat karakter saya seperti mereka?

Percetakan : Bisa pak!

-------------------------------------------------------------------------

14. Tampaknya ada rebut-rebutan Beckham nih antara mas Yudha dan mas yang mirip Nintendo Wii character dari partai Golkar ini.

------------------------------------------------------------------------

Ada Berita ......
Bocah Sembilan Tahun Ciptakan Aplikasi iPhone
FRIDAY, 06 FEBRUARY 2009


Ketika kebanyakan anak sebayanya masih menggambari kertas dengan krayon, bocah berusia sembilan tahun bernama Lim Ding Wen dari Singapura, "menggambar" di kanvas yang sangat berbeda, yaitu iPhone miliknya.
Lim yang menguasai enam bahasa pemograman, mulai menggunakan komputer di usia 2 tahun. Sejak usia itu dia telah menyelesaikan 20 proyek pemrograman komputer.

bla bla bla bla....jenius......program mer termuda....booooriiiiiinggggg............

Di Indonesia ? ada doooong!

Perkenalkan : CALEG/HAJI/SARJANA EKONOMI TERMUDA DI INDONESIA !!!!!!

15. BEAT THAT, LIM DING...whatever your name is ...

----------------------------------------------------------------------------

16. Yang ini... anak jualan bapaknya .... ?


------------------------------------------------------------------

17. Yang ini.... bapak jualan anaknya


---------------------------------------------------------------------------


BREAKING NEWS!!!!! AHMAD DHANI JADI CALEG!!!!!!

MANA NIH INFOTAINMENT KOK GAK NGELIPUT???

-------------------------------------------------------------------------------

Oooh well... selamat menyambut pesta demokrasi you guys...

Akhir kata, saya hanya ingin mengucapkan


SALAM METAAAAAAAAAAAAAAL!!!!!!!! !!!!


Sumber : Berbagai Resources

Read More..
Template by : kendhin x-template.blogspot.com
...